barangan mistik ainunhayat
Tuesday, 11 December 2012
barangan mistik ainunhayat: TAWAKALL AHAD
barangan mistik ainunhayat: TAWAKALL AHAD: PENYAKSIAN DIRI Kata lah (muhammad)siapakah yg lebih kuat kesaksian ,kata Allah dia menjadi saksi antara aku dan kamu,al quran ini diwahyu...
barangan mistik ainunhayat: Sejarah Awal Silat Getar Safta Cempaka & Ilmu Peru...
barangan mistik ainunhayat: Sejarah Awal Silat Getar Safta Cempaka & Ilmu Peru...: Bismillahirrohmaanirrohiim...Alhamdulillah Syukur Saya Kehadrat Ilahi Kerana Di Kesempatan ini Dapatlah Saya Yang Dhoif Lagi Fakir ini Berk...
TAWAKALL AHAD
PENYAKSIAN DIRI Kata lah (muhammad)siapakah yg lebih kuat kesaksian,kata
Allah dia menjadi saksi antara aku dan kamu,al quran ini diwahyu kan
kepadaku agar dengan itu aku menberi peringatan kepadamu dan kepada orng
yg sampa( alquran) kepadanya ,dpt kamu benar bersaksi bahawa ada tuhan 2
lain bersama allah katakan(muhammad)aku tidak dpt
bersaksi.katakanlah(muhammad) sesungguhnya dia Allah tuhan yg di sembah
yg esa(satu) dan sesungguhnya aku belepas diri apa yg kalian
persekutukan surah(surah al an`am 19) IBNU ABAS mengatakan ayat ni di
turunkan berkenan dengan zaid qardum bin ka`ab dan bahri bin amru yg
berkata ketika mengadap rasullah kata gerombolan tersebut hai muhammad
tidak kah mengetahui bahawa ada tuhan selain allah .RASULLAH BERSABDA
;QUL INNAMA HUWA EILA HUM WAHID WAIN BARI-UN MIM `MA TUSHRIKUN.aku di
utuskan dengan menbawa penjelasan dan beriman kepada Allah ,aku
berdakwah pada kalian.
MENGAPA PENYAKSIAN DIRI PERLU DIRASA DALAM KEHIDUPAN INSAN ITU?
SURAH FUSSILAT menarangakan bagaimana kulit menjadi saksi besar terhadap diri dalil nya
dan meraka berkata kepada kulit mengapa kamu menjadi saksi terhadap kami (kulit), mereka menjawab: yang menjadikan kami dapat berbicara adalah Allah yang juga menjadikan segala sesuatu dapat berbicara dan Dialah yang mencipta kamu yang pertama kali dan hanya pada-Nya lah kamu kembali (Ayat 21 SURAH FUSSILAT)
Dan kamu tidak dapat bersembunyi dari kesaksian pendengaran dan penglihatan dan kulitmu terhadapmu, bahkan kamu kira Allah tidak mengetahui banyak tentang apa yang kamu lakukan (SURAH FUSSILAT Ayat 22)
KENAPA DITUNTUT BAGI ORANG MUKMIN ITU BERTEMU ALLAH DALAM MENGISBATKAN ZADATULLAH, SIFATULLAH, AF'ALULLAH DAN MENGISBATKAN RASULULLAH? SURAH AL-AN'AM AYAT 31- 32 menerangkan dalilnya:
Sesungguhnya rugi orang-orang yang mendustakan pertemuan dengan Allah, sehingga apabila qiamat(kematian) datang kepada mereka secara tiba-tiba, mereka berkata : Alangkah besarnya penyesalan kami terhadap kelalaian kami tentang pertemuan(qiamat) sambil mereka memukul dosa-dosa diatas punggungnya, alangkah buruknya apa yang mereka pukul itu.
Dan kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan senda gurau sedangkan negeri Akhirat itu sungguh lebih baik bagi orang-orang bertaqwa, tidakkah kamu mengerti?.
APAKAH CIRI MUKASYAFAH(HATI) INSAN DAN WARNA-WARNANYA?
NAFSU LAWWAMAH : Pekerjaannya suka pada makanan-makanan, minuman dan mudah iri hati dan lain-lain lagi (warnanya hitam).
NAFSU SUFIAH ; Pekerjaan mengulangi segala hal perkara yang baik semakin baik, namun ia juga mendorong timbul kerosakan melampaui batas, suka melihat kepada benda-benda yang serba indah dan mendengar perkara yang enak-enak. (warna kuning).
NAFSU AMMARAH : Pekerjaannya mendorong hati menjadi mudah beremosi mencapai tujuan sehingga menutup hati yang jernih, dan berkeinginan kepada perkara-perkara yang menghairahkan (maksiat atau keseronokan dunia). (warna merah)
NAFSU MUTHMAINNAH : Pekerjaannya membawa hati yang jernih itu kepada Rahsia kesucian dan membentuk pekerti yang murni dalam mengulangi pekerjaan yang baik-baik. (warnanya Putih.)
NAFSU MULHIMAH : Pekerjaan budi pekerti yang mendorongkan untuk melanjutkan segala cita-cita yang dihajatkan oleh hati. (warnanya biru)
Dalam Al-Quran menjelaskan dalilnya Allah s.w.t dalam SURAH AL-FATIR (Ayat 27-28) : Tidakkah engkau melihat bahawa Allah menurunkan air dari langit lalu dengan air itu kami hasilkan buah-buahan yang beraneka macam jenis. Dan diantara gunung-gunung itu ada garis-garis putih dan merah yang beraneka macam warnanya dan ada pula hitam pekat.
Dan demikian pula antara manusia, makhluk bergerak yang bernyawa, dan haiwan ternakan ada yang bermacam (warna dan jenisnya), Diantara hamba-hamba yang takut pada-Nya hanyalah PARA-PARA ULAMA. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa Dan Maha Pengampun.
PERSOALAN DISINI, APAKAH CORAK WARNA YANG KAMU WARNAI PADA MUKA SIFAT(HATI) KAMU DALAM KEHIDUPAN INSAN MENEMPUH KEBAHAGIAN DUNIA MAHUPUN AKHIRAT?
TENTANG PENGETAHUAN 'RASA' : Rasa adalah jiwa yang dapat merasai segala nikmat dan rahmat yang Allah berikan pada dalam DIRI agar manusia mengingati didalam setiap sudut perbuatannya itu semuanya datang dari IRODAT DAN QUDRATNYA ALLAH S.W.T.
Nas Al-Quran menerangkan bahawa Rasa menggerakkan dalam SURAH AL-ANFAL (Ayat 17) :
Maka (sebenarnya bukan kamu yang membunuh mereka melainkan Allah yang membunuh mereka), Dan bukan engkau yang melempar ketika engkau melempar tetapi Allah yang melempar. " WAMA RAMAITA IZ ROMAITA WALA KINNALLAHA RAMA". Dan juga diteramgkan dalam SURAH TAUBAH (Ayat 41) : Berangkatlah kamu dengan RASA ringan mahupun dengan RASA berat dan berjihadlah dengan harta jiwamu dijalan Allah. yang demikian itu adalah lebih baik bagimu jika kamu mengerti.
Allah memberi perumpamaan RASA dalam SURAH AL_AN'AM ayat 41 sebagai petunjuk bagi mereka yang beriman:
Dan Dia yang menjadikan tanam-tanaman yang merambat dan tidak merambat, pohon kurma, tanam-tanaman yang beraneka RASANYA, zaitun dan delima yang serupa (BENTUK DAN WARNANYA) dan tidak serupa RASANYA, Makanlah buah-buahnya apabila ia berbuah, dan berikanlah HAQ-Nya(zakat) pada waktu memetik hasilnya.
Sesungguhnya Makhluk BERGERAK yang paling buruk pada pandangan Allah adalah orang-orang Kafir kerana mereka tidak beriman. (SURAH AL-ANFAL Ayat 55).
KENAPA SETIAP MAKHLUK YAKNI MANUSIA(YANG HIDUP) PERLU MEMBUKA DIRI??
DAN DARI SEGALA DALIL-DALIL DAN KETERANGAN-KETERANGAN ALLAH SUBHANAHUWA TA'ALA DIATAS MEMBUKTIKAN KEWAJIBAN SETIAP ORANG YANG MENGAKUI BERIMAN KEPADA ALLAH YANG ESA(SATU) UNTUK MEMBUKA DIRINYA YAKNI RASA DALAM MENGISBATKAN RUKUN SYAHADAT , ZADATULLAH, SIFATULLAH(ASMARULLAH) , AF'ALULLAH DAN RASULULLAH. BERLANDASKAN ALQURAN SEBAGAI PETUNJUK DIRI DALAM MELAKSANAKAN SYARIAT, TARIKAT , MAKRIFAT DAN HAKIKAT.
BERSYUKUR KEHADRAT ALLAH S.W.T KERANA DIBERI PETUNJUK BAGI KITA SEMUA BAGI MENDALAMI DIRI KITA YANG SEBENAR, MAKA BENARLAH FIRMAN ALLAH " INNA LILLAH WA INNA ILAIHI RAAJI'UUN " MAKSUDNYA " DARI ALLAH KAMI DATANG DAN KEPADA ALLAH KAMI KEMBALI"(0173105124 sheikh suhaimi).
MENGAPA PENYAKSIAN DIRI PERLU DIRASA DALAM KEHIDUPAN INSAN ITU?
SURAH FUSSILAT menarangakan bagaimana kulit menjadi saksi besar terhadap diri dalil nya
dan meraka berkata kepada kulit mengapa kamu menjadi saksi terhadap kami (kulit), mereka menjawab: yang menjadikan kami dapat berbicara adalah Allah yang juga menjadikan segala sesuatu dapat berbicara dan Dialah yang mencipta kamu yang pertama kali dan hanya pada-Nya lah kamu kembali (Ayat 21 SURAH FUSSILAT)
Dan kamu tidak dapat bersembunyi dari kesaksian pendengaran dan penglihatan dan kulitmu terhadapmu, bahkan kamu kira Allah tidak mengetahui banyak tentang apa yang kamu lakukan (SURAH FUSSILAT Ayat 22)
KENAPA DITUNTUT BAGI ORANG MUKMIN ITU BERTEMU ALLAH DALAM MENGISBATKAN ZADATULLAH, SIFATULLAH, AF'ALULLAH DAN MENGISBATKAN RASULULLAH? SURAH AL-AN'AM AYAT 31- 32 menerangkan dalilnya:
Sesungguhnya rugi orang-orang yang mendustakan pertemuan dengan Allah, sehingga apabila qiamat(kematian) datang kepada mereka secara tiba-tiba, mereka berkata : Alangkah besarnya penyesalan kami terhadap kelalaian kami tentang pertemuan(qiamat) sambil mereka memukul dosa-dosa diatas punggungnya, alangkah buruknya apa yang mereka pukul itu.
Dan kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan senda gurau sedangkan negeri Akhirat itu sungguh lebih baik bagi orang-orang bertaqwa, tidakkah kamu mengerti?.
APAKAH CIRI MUKASYAFAH(HATI) INSAN DAN WARNA-WARNANYA?
NAFSU LAWWAMAH : Pekerjaannya suka pada makanan-makanan, minuman dan mudah iri hati dan lain-lain lagi (warnanya hitam).
NAFSU SUFIAH ; Pekerjaan mengulangi segala hal perkara yang baik semakin baik, namun ia juga mendorong timbul kerosakan melampaui batas, suka melihat kepada benda-benda yang serba indah dan mendengar perkara yang enak-enak. (warna kuning).
NAFSU AMMARAH : Pekerjaannya mendorong hati menjadi mudah beremosi mencapai tujuan sehingga menutup hati yang jernih, dan berkeinginan kepada perkara-perkara yang menghairahkan (maksiat atau keseronokan dunia). (warna merah)
NAFSU MUTHMAINNAH : Pekerjaannya membawa hati yang jernih itu kepada Rahsia kesucian dan membentuk pekerti yang murni dalam mengulangi pekerjaan yang baik-baik. (warnanya Putih.)
NAFSU MULHIMAH : Pekerjaan budi pekerti yang mendorongkan untuk melanjutkan segala cita-cita yang dihajatkan oleh hati. (warnanya biru)
Dalam Al-Quran menjelaskan dalilnya Allah s.w.t dalam SURAH AL-FATIR (Ayat 27-28) : Tidakkah engkau melihat bahawa Allah menurunkan air dari langit lalu dengan air itu kami hasilkan buah-buahan yang beraneka macam jenis. Dan diantara gunung-gunung itu ada garis-garis putih dan merah yang beraneka macam warnanya dan ada pula hitam pekat.
Dan demikian pula antara manusia, makhluk bergerak yang bernyawa, dan haiwan ternakan ada yang bermacam (warna dan jenisnya), Diantara hamba-hamba yang takut pada-Nya hanyalah PARA-PARA ULAMA. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa Dan Maha Pengampun.
PERSOALAN DISINI, APAKAH CORAK WARNA YANG KAMU WARNAI PADA MUKA SIFAT(HATI) KAMU DALAM KEHIDUPAN INSAN MENEMPUH KEBAHAGIAN DUNIA MAHUPUN AKHIRAT?
TENTANG PENGETAHUAN 'RASA' : Rasa adalah jiwa yang dapat merasai segala nikmat dan rahmat yang Allah berikan pada dalam DIRI agar manusia mengingati didalam setiap sudut perbuatannya itu semuanya datang dari IRODAT DAN QUDRATNYA ALLAH S.W.T.
Nas Al-Quran menerangkan bahawa Rasa menggerakkan dalam SURAH AL-ANFAL (Ayat 17) :
Maka (sebenarnya bukan kamu yang membunuh mereka melainkan Allah yang membunuh mereka), Dan bukan engkau yang melempar ketika engkau melempar tetapi Allah yang melempar. " WAMA RAMAITA IZ ROMAITA WALA KINNALLAHA RAMA". Dan juga diteramgkan dalam SURAH TAUBAH (Ayat 41) : Berangkatlah kamu dengan RASA ringan mahupun dengan RASA berat dan berjihadlah dengan harta jiwamu dijalan Allah. yang demikian itu adalah lebih baik bagimu jika kamu mengerti.
Allah memberi perumpamaan RASA dalam SURAH AL_AN'AM ayat 41 sebagai petunjuk bagi mereka yang beriman:
Dan Dia yang menjadikan tanam-tanaman yang merambat dan tidak merambat, pohon kurma, tanam-tanaman yang beraneka RASANYA, zaitun dan delima yang serupa (BENTUK DAN WARNANYA) dan tidak serupa RASANYA, Makanlah buah-buahnya apabila ia berbuah, dan berikanlah HAQ-Nya(zakat) pada waktu memetik hasilnya.
Sesungguhnya Makhluk BERGERAK yang paling buruk pada pandangan Allah adalah orang-orang Kafir kerana mereka tidak beriman. (SURAH AL-ANFAL Ayat 55).
KENAPA SETIAP MAKHLUK YAKNI MANUSIA(YANG HIDUP) PERLU MEMBUKA DIRI??
DAN DARI SEGALA DALIL-DALIL DAN KETERANGAN-KETERANGAN ALLAH SUBHANAHUWA TA'ALA DIATAS MEMBUKTIKAN KEWAJIBAN SETIAP ORANG YANG MENGAKUI BERIMAN KEPADA ALLAH YANG ESA(SATU) UNTUK MEMBUKA DIRINYA YAKNI RASA DALAM MENGISBATKAN RUKUN SYAHADAT , ZADATULLAH, SIFATULLAH(ASMARULLAH) , AF'ALULLAH DAN RASULULLAH. BERLANDASKAN ALQURAN SEBAGAI PETUNJUK DIRI DALAM MELAKSANAKAN SYARIAT, TARIKAT , MAKRIFAT DAN HAKIKAT.
BERSYUKUR KEHADRAT ALLAH S.W.T KERANA DIBERI PETUNJUK BAGI KITA SEMUA BAGI MENDALAMI DIRI KITA YANG SEBENAR, MAKA BENARLAH FIRMAN ALLAH " INNA LILLAH WA INNA ILAIHI RAAJI'UUN " MAKSUDNYA " DARI ALLAH KAMI DATANG DAN KEPADA ALLAH KAMI KEMBALI"(0173105124 sheikh suhaimi).
Saturday, 24 March 2012
nama sebalik name
Dalam Kitab Taurat, nama Zat yang maha Esa itu ada 300 banyaknya yang ditulis menurut bahasa Taurat, dalam Kitab Zabur juga ada 300 banyaknya nama Zat yang maha esa itu yang ditulis dengan bahasa Zabur.
Dalam Kitab Injil juga ada 300 banyaknya nama Zat yang Esa itu yang ditulis dengan bahasa Injil, dan dalam Kitab Al-Qur’an juga ada 99 nama Zat yang esa itu ditulis dalam bahasa Arab. Jika kita berhitung maka dari keempat kitab itu yang ditulis berdasarkan versinya, maka akan ada 999 nama bagi zat yang maha esa itu, dari jumlah tersebut maka yang 998 nama itu, adalah nama dari Sifat Zat yang maha Esa, sedangkan nama dari pada Zat yang maha esa itu hanya satu saja, yaitu “ ALLAH ”.
Diterangkan didalam Kitab Fathurrahman, berbahasa Arab, yaitu pada halaman 523. disebutkan bahwa nama Allah itu tertulis didalam Al-Qur’an sebanyak 2.696 tempat.
Apa kiranya hikmah yang dapat kita ambil mengapa begitu banyak nama Allah, Zat yang maha Esa itu bagi kita…?
Allah, Zat yang maha esa, berpesan :
“ Wahai Hambaku janganlah kamu sekalian lupa kepada namaku “
Maksudnya : Allah itu namaku dan Zatku, dan tidak akan pernah bercerai, Namaku dan Zatku itu satu.
Allah Swt juga telah menurunkan 100 kitab kepada para nabi-nabinya, kemudian ditambah 4 kitab lagi sehingga jumlah keseluruhan kitab yang telah diturunkan-Nya berjumlah 104 buah kitab, dan yang 103 buah kitab itu rahasianya terhimpun didalam Al-Qur’annul karim, dan rahasia Al-Qur’annul karim itu pun rahasianya terletak pada kalimah “ALLAH”.
Begitu pula dengan kalimah La Ilaha Ilallah, jika ditulis dalam bahasa arab ada 12 huruf, dan jika digugurkan 8 huruf pada awal kalimah La Ilaha Ilallah, maka akan tertinggal 4 huruf saja, yaitu Allah.
Makna kalimah ALLAH itu adalah sebuah nama saja, sekalipun digugurkan satu persatu nilainya tidak akan pernah berkurang, bahkan akan mengandung makna dan arti yang mendalam, dan mengandung rahsia penting bagi kehidupan kita selaku umat manusia yang telah diciptakan oleh Allah Swt dalam bentuk yang paling sempurna.
ALLAH jika diarabkan maka Ia akan berhuruf dasar Alif, Lam diawal, Lam diakhir dan Ha. Seandai kata ingin kita melihat kesempurnaannya maka gugurkanlah satu persatu atau huruf demi hurufnya.
• Gugurkan huruf pertamanya, yaitu huruf Alif (ا ), maka akan tinggal 3 huruf saja dan bunyinya tidak Allah lagi tetapi akan berbunyi Lillah, artinya bagi Allah, dari Allah, kepada Allahlah kembalinya segala makhluk.
• Gugurkan huruf keduanya, yaitu huruf Lam awal (ل ), maka akan tinggal 2 huruf saja dan bunyinya tidak lillah lagi tetapi akan berbunyi Lahu.
Lahu Mafissamawati wal Ardi, artinya Bagi Allah segala apa saja yang ada pada tujuh lapis langit dan tujuh lapis bumi.
• Gugurkan huruf ketiganya, yaitu huruf Lam akhir ( ل), maka akan tinggal 1 huruf saja dan bunyinya tidak lahu lagi tetapi Hu, Huwal haiyul qayum, artinya Zat Allah yang hidup dan berdiri sendirinya.
Kalimah HU ringkasnya dari kalimah Huwa, sebenarnya setiap kalimah Huwa, artinya Zat, misalnya :
Qul Huwallahu Ahad., artinya Zat yang bersifat kesempurnaan yang dinamakan Allah. Yang dimaksud kalimah HU itu menjadi berbunyi AH, artinya Zat.
Bagi sufi, nafas kita yang keluar masuk semasa kita masih hidup ini berisi amal bathin, yaitu HU, kembali napas turun di isi dengan kalimah ALLAH, kebawah tiada berbatas dan keatas tiada terhingga.
Perhatikan beberapa pengguguran – pengguguran dibawah ini :
Ketahui pula olehmu, jika pada kalimah ALLAH itu kita gugurkan Lam (ل ) pertama dan Lam (ل ) keduanya, maka tinggallah dua huruf yang awal dan huruf yang akhir (dipangkal dan diakhir), yaitu huruf Alif dan huruf Ha (dibaca AH).
Kalimah ini (AH) tidak dibaca lagi dengan nafas yang keluar masuk dan tidak dibaca lagi dengan nafas keatas atau kebawah tetapi hanya dibaca dengan titik.
Kalimah AH, jika dituliskan dengan huruf Arab, terdiri 2 huruf, artinya dalam bahasa disebutkan INTAHA (Kesudahan dan keakhiran), seandai saja kita berjalan mencari Allah tentu akan ada permulaannya dan tentunya juga akan ada kesudahannya, akan tetapi kalau sudah sampai lafald Zikir AH, maka sampailah perjalanan itu ketujuan yang dimaksudkan. (Silakan bertanya kepada ahlinya)
Selanjutnya gugurkan Huruf Awalnya, yaitu huruf ALIF dan gugurkan huruf akhirnya, yaitu huruf HA, maka akan tersisa 2 buah huruf ditengahnya yaitu huruf LAM pertama (Lam Alif) dan huruf LAM kedua ( La Nafiah). Qaidah para sufi menyatakan tujuannya adalah Jika berkata LA (Tidak ada Tuhan), ILLA (Ada Tuhan), Nafi mengandung Isbat, Isbat mengandung Nafi tiada bercerai atau terpisah Nafi dan Isbat itu.
Selanjutnya gugurkan huruf LAM kedua dan huruf HU, maka yang tertinggal juga dua huruf, yaitu huruf Alif dan huruf Lam yang pertama, kedua huruf yang tertinggal itu dinamai Alif Lam La’tif dan kedua huruf itu menunjukkan Zat Allah, maksudnya Ma’rifat yang sema’rifatnya dalam artian yang mendalam, bahwa kalimah Allah bukan NAKIRAH, kalimah Allah adalah Ma’rifat, yakni Isyarat dari huruf Alif dan Lam yang pertama pada awal kalimah ALLAH.
Gugurkan tiga huruf sekaligus, yaitu huruf LAM pertama, LAM kedua, dan HU maka tinggallah huruf yang paling tunggal dari segala yang tunggal, yaitu huruf Alif (Alif tunggal yang berdiri sendirinya).
Berilah tanda pada huruf Alif yang tunggal itu dengan tanda Atas, Bawah dan depan, maka akan berbunyi : Aa.Ie.Uu dan setiap berbunyi A maka dipahamhan Ada Zat Allah, begitu pula dengan bunyi I dan U, dipahamkan Ada Zat Allah dan jika semua bunyi itu (A.I.U) dipahamkan Ada Zat Allah, berarti segala bunyi/suara didalam alam, baik itu yang terbit atau datangnya dari alam Nasar yang empat (Tanah, Air, Angin dan Api) maupun yang datangnya dan keluar dari mulut makhluk Ada Zat Allah.
Penegasannya bunyi atau suara yang datang dan terbit dari apa saja kesemuanya itu berbunyi ALLAH, nama dari Zat yang maha Esa sedangkan huruf Alif itulah dasar (asal) dari huruf Arab yang banyaknya ada 28 huruf.
Dengan demikian maka jika kita melihat huruf Alif maka seakan-akan kita telah melihat 28 huruf yang ada. Lihat dan perhatikan sebuah biji pada tumbuh-tumbuhan, dari biji itulah asal usul segala urat, batang, daun, ranting, dahan dan buahnya.
Syuhudul Wahdah Fil Kasrah, Syuhudul Kasrah Fil Wahdah.
Pandang yang satu kepada yang banyak dan pandang yang banyak kepada yang satu maka yang ada hanya satu saja yaitu satu Zat dan dari Zat itulah datangnya Alam beserta isinya.
Al-Qur’an yang jumlah ayatnya 6666 ayat akan terhimpun kedalam Suratul Fateha, dan Suratul Fateha itu akan terhimpun pada Bismillah, dan Bismillah itupun akan terhimpun pada huruf BA, dan huruf BA akan terhimpun pada titiknya (Noktah). Jika kita perhatikan dengan teliti maka titik itulah yang akan menjadi segala huruf, terlihat banyak padahal ia satu dan terlihat satu padahal ia banyak.
Selanjutnya Huruf-huruf lafald Allah yang telah digugurkan maka tinggallah empat huruf yang ada diatas lafald Allah tadi, yaitu huruf TASYDID (bergigi tiga, terdiri dari tiga huruf Alif) diatas Tasydid adalagi satu huruf Alif.
Keempat huruf Tasydid itu adalah isyarat bahwa Tuhan itu Ada, maka wajib bagi kita untuk mentauhidkan Asma Allah, Af’al Allah, Sifat Allah dan Zat Allah.
Langkah terakhir gugurkan keseluruhannya, maka yang akan tinggal adalah kosong.
LA SAUTUN WALA HARFUN, artinya tidak ada huruf dan tiada suara, inilah kalam Allah yang Qadim, tidak bercerai dan terpisah sifat dengan Zat.
Tarku Mayiwallah (meninggalkan selain Allah) Zat Allah saja yang ada.
La Maujuda Illallah (tidak ada yang ada hanya Allah)
Dalam Kitab Injil juga ada 300 banyaknya nama Zat yang Esa itu yang ditulis dengan bahasa Injil, dan dalam Kitab Al-Qur’an juga ada 99 nama Zat yang esa itu ditulis dalam bahasa Arab. Jika kita berhitung maka dari keempat kitab itu yang ditulis berdasarkan versinya, maka akan ada 999 nama bagi zat yang maha esa itu, dari jumlah tersebut maka yang 998 nama itu, adalah nama dari Sifat Zat yang maha Esa, sedangkan nama dari pada Zat yang maha esa itu hanya satu saja, yaitu “ ALLAH ”.
Diterangkan didalam Kitab Fathurrahman, berbahasa Arab, yaitu pada halaman 523. disebutkan bahwa nama Allah itu tertulis didalam Al-Qur’an sebanyak 2.696 tempat.
Apa kiranya hikmah yang dapat kita ambil mengapa begitu banyak nama Allah, Zat yang maha Esa itu bagi kita…?
Allah, Zat yang maha esa, berpesan :
“ Wahai Hambaku janganlah kamu sekalian lupa kepada namaku “
Maksudnya : Allah itu namaku dan Zatku, dan tidak akan pernah bercerai, Namaku dan Zatku itu satu.
Allah Swt juga telah menurunkan 100 kitab kepada para nabi-nabinya, kemudian ditambah 4 kitab lagi sehingga jumlah keseluruhan kitab yang telah diturunkan-Nya berjumlah 104 buah kitab, dan yang 103 buah kitab itu rahasianya terhimpun didalam Al-Qur’annul karim, dan rahasia Al-Qur’annul karim itu pun rahasianya terletak pada kalimah “ALLAH”.
Begitu pula dengan kalimah La Ilaha Ilallah, jika ditulis dalam bahasa arab ada 12 huruf, dan jika digugurkan 8 huruf pada awal kalimah La Ilaha Ilallah, maka akan tertinggal 4 huruf saja, yaitu Allah.
Makna kalimah ALLAH itu adalah sebuah nama saja, sekalipun digugurkan satu persatu nilainya tidak akan pernah berkurang, bahkan akan mengandung makna dan arti yang mendalam, dan mengandung rahsia penting bagi kehidupan kita selaku umat manusia yang telah diciptakan oleh Allah Swt dalam bentuk yang paling sempurna.
ALLAH jika diarabkan maka Ia akan berhuruf dasar Alif, Lam diawal, Lam diakhir dan Ha. Seandai kata ingin kita melihat kesempurnaannya maka gugurkanlah satu persatu atau huruf demi hurufnya.
• Gugurkan huruf pertamanya, yaitu huruf Alif (ا ), maka akan tinggal 3 huruf saja dan bunyinya tidak Allah lagi tetapi akan berbunyi Lillah, artinya bagi Allah, dari Allah, kepada Allahlah kembalinya segala makhluk.
• Gugurkan huruf keduanya, yaitu huruf Lam awal (ل ), maka akan tinggal 2 huruf saja dan bunyinya tidak lillah lagi tetapi akan berbunyi Lahu.
Lahu Mafissamawati wal Ardi, artinya Bagi Allah segala apa saja yang ada pada tujuh lapis langit dan tujuh lapis bumi.
• Gugurkan huruf ketiganya, yaitu huruf Lam akhir ( ل), maka akan tinggal 1 huruf saja dan bunyinya tidak lahu lagi tetapi Hu, Huwal haiyul qayum, artinya Zat Allah yang hidup dan berdiri sendirinya.
Kalimah HU ringkasnya dari kalimah Huwa, sebenarnya setiap kalimah Huwa, artinya Zat, misalnya :
Qul Huwallahu Ahad., artinya Zat yang bersifat kesempurnaan yang dinamakan Allah. Yang dimaksud kalimah HU itu menjadi berbunyi AH, artinya Zat.
Bagi sufi, nafas kita yang keluar masuk semasa kita masih hidup ini berisi amal bathin, yaitu HU, kembali napas turun di isi dengan kalimah ALLAH, kebawah tiada berbatas dan keatas tiada terhingga.
Perhatikan beberapa pengguguran – pengguguran dibawah ini :
Ketahui pula olehmu, jika pada kalimah ALLAH itu kita gugurkan Lam (ل ) pertama dan Lam (ل ) keduanya, maka tinggallah dua huruf yang awal dan huruf yang akhir (dipangkal dan diakhir), yaitu huruf Alif dan huruf Ha (dibaca AH).
Kalimah ini (AH) tidak dibaca lagi dengan nafas yang keluar masuk dan tidak dibaca lagi dengan nafas keatas atau kebawah tetapi hanya dibaca dengan titik.
Kalimah AH, jika dituliskan dengan huruf Arab, terdiri 2 huruf, artinya dalam bahasa disebutkan INTAHA (Kesudahan dan keakhiran), seandai saja kita berjalan mencari Allah tentu akan ada permulaannya dan tentunya juga akan ada kesudahannya, akan tetapi kalau sudah sampai lafald Zikir AH, maka sampailah perjalanan itu ketujuan yang dimaksudkan. (Silakan bertanya kepada ahlinya)
Selanjutnya gugurkan Huruf Awalnya, yaitu huruf ALIF dan gugurkan huruf akhirnya, yaitu huruf HA, maka akan tersisa 2 buah huruf ditengahnya yaitu huruf LAM pertama (Lam Alif) dan huruf LAM kedua ( La Nafiah). Qaidah para sufi menyatakan tujuannya adalah Jika berkata LA (Tidak ada Tuhan), ILLA (Ada Tuhan), Nafi mengandung Isbat, Isbat mengandung Nafi tiada bercerai atau terpisah Nafi dan Isbat itu.
Selanjutnya gugurkan huruf LAM kedua dan huruf HU, maka yang tertinggal juga dua huruf, yaitu huruf Alif dan huruf Lam yang pertama, kedua huruf yang tertinggal itu dinamai Alif Lam La’tif dan kedua huruf itu menunjukkan Zat Allah, maksudnya Ma’rifat yang sema’rifatnya dalam artian yang mendalam, bahwa kalimah Allah bukan NAKIRAH, kalimah Allah adalah Ma’rifat, yakni Isyarat dari huruf Alif dan Lam yang pertama pada awal kalimah ALLAH.
Gugurkan tiga huruf sekaligus, yaitu huruf LAM pertama, LAM kedua, dan HU maka tinggallah huruf yang paling tunggal dari segala yang tunggal, yaitu huruf Alif (Alif tunggal yang berdiri sendirinya).
Berilah tanda pada huruf Alif yang tunggal itu dengan tanda Atas, Bawah dan depan, maka akan berbunyi : Aa.Ie.Uu dan setiap berbunyi A maka dipahamhan Ada Zat Allah, begitu pula dengan bunyi I dan U, dipahamkan Ada Zat Allah dan jika semua bunyi itu (A.I.U) dipahamkan Ada Zat Allah, berarti segala bunyi/suara didalam alam, baik itu yang terbit atau datangnya dari alam Nasar yang empat (Tanah, Air, Angin dan Api) maupun yang datangnya dan keluar dari mulut makhluk Ada Zat Allah.
Penegasannya bunyi atau suara yang datang dan terbit dari apa saja kesemuanya itu berbunyi ALLAH, nama dari Zat yang maha Esa sedangkan huruf Alif itulah dasar (asal) dari huruf Arab yang banyaknya ada 28 huruf.
Dengan demikian maka jika kita melihat huruf Alif maka seakan-akan kita telah melihat 28 huruf yang ada. Lihat dan perhatikan sebuah biji pada tumbuh-tumbuhan, dari biji itulah asal usul segala urat, batang, daun, ranting, dahan dan buahnya.
Syuhudul Wahdah Fil Kasrah, Syuhudul Kasrah Fil Wahdah.
Pandang yang satu kepada yang banyak dan pandang yang banyak kepada yang satu maka yang ada hanya satu saja yaitu satu Zat dan dari Zat itulah datangnya Alam beserta isinya.
Al-Qur’an yang jumlah ayatnya 6666 ayat akan terhimpun kedalam Suratul Fateha, dan Suratul Fateha itu akan terhimpun pada Bismillah, dan Bismillah itupun akan terhimpun pada huruf BA, dan huruf BA akan terhimpun pada titiknya (Noktah). Jika kita perhatikan dengan teliti maka titik itulah yang akan menjadi segala huruf, terlihat banyak padahal ia satu dan terlihat satu padahal ia banyak.
Selanjutnya Huruf-huruf lafald Allah yang telah digugurkan maka tinggallah empat huruf yang ada diatas lafald Allah tadi, yaitu huruf TASYDID (bergigi tiga, terdiri dari tiga huruf Alif) diatas Tasydid adalagi satu huruf Alif.
Keempat huruf Tasydid itu adalah isyarat bahwa Tuhan itu Ada, maka wajib bagi kita untuk mentauhidkan Asma Allah, Af’al Allah, Sifat Allah dan Zat Allah.
Langkah terakhir gugurkan keseluruhannya, maka yang akan tinggal adalah kosong.
LA SAUTUN WALA HARFUN, artinya tidak ada huruf dan tiada suara, inilah kalam Allah yang Qadim, tidak bercerai dan terpisah sifat dengan Zat.
Tarku Mayiwallah (meninggalkan selain Allah) Zat Allah saja yang ada.
La Maujuda Illallah (tidak ada yang ada hanya Allah)
Monday, 26 September 2011
~Perjalanan Pertemuan Diri Dalam Cermin Kehidupan~
Dalam pengajian Ilmu Hakikat adalah dilarang sama sekali mendatangi dan juga pengetahuan ini di sampaikan kepada Ulama Syarii dan adalah di nasihatkan supaya bertanya, berguru dengan ahli hakikat lagi makrifat lagi Mursyid.Jangan sesekali kata sesat nescaya sesat itu akan balik pada diri sendiri yang mengata.!!!
Selain dari cara syariaat dan cara tarikat,terdapat satu lagi untuk merapatkan hubungan antara hamba dan tuhannya iaitu cara jalan hakikat.Cara hakikat merupakan cara yang ketiga iaitu satu cara mendalami ilmu hakikat dengan menyelami dan mengenali diri sendiri, yang merupakan satu - satu jalan yang di lalui oleh wali - wali Allah, ariffinbillah dan para - para aulia.
Mereka yang menjalani pengajian ilmu hakiki ini akan beriktiar dengan tekun dan tabah untuk merapatkan hubungan dengan dirinya dengan Allah S.W.T.,dengan cara membongkar menyeliki dan menyaksikan diri sendiri iaitu diri rahsia yang di tanggung oleh dirinya dan berusaha untuk membentuk dinya menjadi kamil - mukamil.
Bagi mereka yang ingin melalui cara hakiki ini adalah di nasihatkan terlebih dahulu melalui cara Tarukat dan berjaya pula membersihkan dirinya dari dari segala bentuk syirik “saghir”, syirik “khafi” dan dan syirik “jalli.” Mereka hendaklah menjalani perguruan dengan guru - guru hakiki dan makrifat serta muryid yang mempunyai pengetahuan yang luas serta mencapai pula ke tahap martabatnya.#Untuk pengetahuan lebih jelas silalah bertanya dengan guru - guru, makrifat lagi mursyid.
Orang - orang hakiki yang sampai pada martabatnya bukan saja mulia di sisi Allah malah mendapat pula kemuliannya di tengah masyarakat. Adalah perlu ditegaskan di sini matlamat akhir pengajian HAKIKAT adalah untuk megembalikan diri Asal Mu Mula Allah iaitu pada Zahir dan Batin yakni pada diri zahir dan diri batin pada martabat kemuliaan insan Kamil mukamil. Tiada sesuatu pun pada dirinya kecuali Allah semata - mata. Dan balik mu semula Allah.
Untuk itu pengajian hakikat ini mestilah ada kesinambungan dengan pengajian Makrifat. Sesungguhnya kata hakikat dan makrifat dua perkataan yang tidak boleh di pisahkan.
~Batu Besi Penahan Diri Ainunhayat~
Badal besi .batu delima ahkid ,cincin petah ular muna,besi haikal delima putih,adalah pemberian sang maha pencipta alam semesta pada hamba yg benar perkataanya atas kehidupan dan di beri petanggungjawab bagi memilikinya dgn rasa sentiasa tunduk rukuk dan sujud atas kehendak nya Allah, yg memelihara atas diri yg di sabit kan petolongan zatnya yg di berikan pada barang tersebut di atas, insyaallah
~Pelita Cemeni Purba~
Pelita purba ni sudah lama di lupakan,kian hari dan waktu, Tanpa ia di dalam kehidupan lampau,kita tidak mengenal apa erti Terang dan Menerangi.
Subscribe to:
Comments (Atom)